Berbicara masalah Virus Avian Influenza,Apakah itu? Avian Influenza atau Flu Burung merupakan penyakit yang disebabkan virus H5N1 yang berbahaya karena dapat membunuh seluruh ternak unggas di areal usaha peternakan dan dapat menyebar dengan cepat ke areal peternakan lain yang dapat menyebabkan manusia sakit bahkan meninggal. Beberapa tahun ini tren penyebaran virus avian influenza (AI) atau virus H5N1 di Indonesia mengalami penurunan signifikan dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Salah satu indikator penurunan tersebut pada tahun terakhir ini angka kematian unggas massal sudah semakin sulit ditemukan. Saat ini kita sudah jarang mengetahui adanya pemusnahan massal unggas, yang menjadi sumber penularan virus H5NI. Itu menandakan penyebaran virus tersebut sudah mulai menurun, bahkan beberapa tempat sudah dapat dinyatakan bebas dari virus H5N1 yaitu di Gorontalo dan Maluku. Salah satu upaya pencegahan yang sudah dilakukan adalah dengan menempatkan delapan petugas Participation Dease Surveyor Responsif (PDSR) ke Kabupaten dan Kota di Indonesia. Mereka melakukan pendataan, dan terjun ke lokasi serta melaporkan kasus dugaan H5N1 di daerah kerjanya. Sementara itu di Jawa Barat, virus Avian Influenza pada tahun 2003 lalu, menyebabkan 63 orang meninggal dunia, baik yang suspect maupun positif flu burung. Meskipun sebagai langkah pencegahan, tidak kurang dari 2 juta ekor unggas yang mati menyebabkan kerugiam besar bagi peternak unggas di Jawa Barat. Penyebaran irus AI di Jabar terjadi di 26 Kabupaten/Kota, yang meliputi 369 (62.33% Kecamatan dan 771 (13.28) Desa/Kelurahan di Jabar. Namun wabah virus tersebut bisa dikendalikan, sehingga mengalami penurunan drastis. Ini bisa dibuktikan dengan jumlah unggas yuang mati menurun dan tidak terdapat kasus positif pada manusia (Sumber : Dinas Peternakan Jabar).
Kendati begitu, pihaknya mengajak masyarakat tetap mewaspadai merebaknya virus flu burung dan penyakit zoonosa lainnya. Hertyawan juga meminta masyarakat terlibat aktif dalam mengantisipasi penyebarannya dengan melakukan 3 E atau Early Detection, early reporting, dan early respone.
Kendati begitu, pihaknya mengajak masyarakat tetap mewaspadai merebaknya virus flu burung dan penyakit zoonosa lainnya. Hertyawan juga meminta masyarakat terlibat aktif dalam mengantisipasi penyebarannya dengan melakukan 3 E atau Early Detection, early reporting, dan early respone.
Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu pertenakan, bahkan dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas. Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi. Upaya dalam pencegahannya bisa dengan:
- Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang),
- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya,
- Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan, Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan,
- Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.,
- Melaksanakan kebersihan lingkungan,
- Melakukan kebersihan diri.
Adapun dalam mengatasi dampak hal ini, departemen juga telah mengambil beberapa tindakan baik dalam upaya promotif, preventif, investigasi, monitoring, serta koordinasi terhadap beberapa departemen yang terlibat dalam hal ini. Dan perlunya kita kita waspada dan tanggap terhadap Flu Burung, agar dampak yang lebih dalam flu burung tidak terjadi. Sehingga perlunya kerja sama dan partisipasi aktif juga dari masyarakat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar